[ad_1]
Jakarta, SUARATTS.COM —
Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan apresiasi dan kebanggaan terhadap inovasi generasi muda Semarang di bidang pertanian.
Hal itu disampaikan Hevearita usai kick off urban farming di Sekolah Nasional Nusaputera, Gabahan, Semarang Tengah pada Rabu (25/10). Apresiasi juga diberikan kepada pihak sekolah atas fasilitas yang disediakan yang mampu menyatukan perbedaan para siswa, termasuk green house.
“Saya mengapresiasi (Sekolah Nasional Nusaputra) sangat luar biasa, karena bisa memfasilitasi siswa untuk menelurkan ide brilian dan inovasinya di bidang teknologi pertanian. Di sini juga menunjukkan bagaimana anak muda memiliki karakter yang sangat luar biasa,” ujar Hevearita yang kerap dipanggil Mbak Ita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kegiatan itu, salah satu inovasi yang menarik perhatian Hevearita adalah Apenta Phoenix yang merupakan teknologi pengatur suhu. Apabila suhu di dalam green house yang ditanami selada dan melon dengan sistem hidroponik itu mencapai lebih dari 37 derajat Celcius, otomatis air akan keluar menyirami tanaman.
Ada pula inovasi berupa teknologi sensor tanah yang dapat melihat pH atau unsur masam tanah. Secara otomatis, sensor akan mengecek tanah, dan saat mendapati tanah kering, sensor dapat mengalirkan air melalui pipa-pipa.
“Ini urban farming yang begitu modern,” kata Hevearita.
Hevearita juga memuji penanaman melon hidroponik yang menggunakan sistem digital, dilengkapi QRCode untuk memperkenalkan tanaman terkait.
“Anak-anak diajari dari hulu ke hilir, mereka diajari menanam hingga mengolah makanan. Bahkan mereka menjual produk olahannya dengan beragam bahasa, ada bahasa Jawa, China, Bahasa Inggris,” katanya.
Tak berhenti sampai di sana, inovasi oleh para siswa Sekolah Nusantara Nusaputera juga mencakup aplikasi MyNusaputera yang memfasilitas penjualan hasil olahan green house, termasuk melayani pesan antar.
Menurut Hevearita, pengembangan teknologi yang sudah ada akan dapat memajukan Sekolah Nusantara Nusaputera, antara lain dengan menjadi laboratorium hidup. Hevearita juga mendorong agar Sekolah Nusantara Nusaputera jadi percontohan.
Bahkan bukan hanya anak-anak saja tapi kelompok tani, kelompok wanita tani, dan petani milenial bisa belajar di sini,” ujar Hevearita.
Ketua Yayasan Perguruan Nusaputera, Ridwan Sanjaya mengungkapkan, inovasi yang dilakukan oleh SMK Nusaputera itu merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kami mengajarkan dari sisi kewirausahaan agar berkembang, tapi juga dari sisi literasi. Literasi terkait urban farming, literasi terkait digital, termasuk keuangan digital. Sehingga anak-anak sudah mendapatkan pengetahuan itu sejak dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA dan sekolah tinggi,” kata Ridwan.
(rea)
[Gambas:Video CNN]