Ket Foto : Nampak ketua DPD Partai Perindo TTS, Marthen Natonis didampingi pengurus lainnya
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – DPD Partai Perindo Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memperketat persyaratan bagi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dengan menitikberatkan pada kesiapan finansial sebagai syarat utama.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Bacaleg dalam menghadapi perhelatan politik pada tahun 2024 mendatang. Meski demikian, Perindo TTS menegaskan bebas mahar politik dan tidak ada pungutan biaya dalam perekrutan bacaleg.
Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten TTS, Marthen Natonis, S.Hut.,M.Si kepada wartawan,Rabu ( 22 Februari 2023 ) di Sekretariat Partai milik bos MNC Grup,Hary Tanoesoedibjo ini.
Marthen menjelaskan bahwa partai Perindo, khususnya Kabupaten TTS tidak ada mahar ataupun biaya pendaftaran bagi bacaleg. Namun ada satu syarat yang merupakan syarat utama yakni setiap bacaleg diwajibkan memasukan foto copy rekening bank.
” kita dengar isu yang berkembang bahwa ada mahar ketika para bacaleg mendaftarkan diri, karena itu melalui media ini kita tegaskan bahwa Partai Perindo tidak ada mahar politik. kita hanya pastikan setiap caleg harus masukan foto copy rekening yang menunjukkan kesiapan dari bacaleg “Jelas Marthen.
Dikatakan, Partai Politik adalah ruang untuk pengkaderan para pemimpin daerah dan bangsa. Sederhananya, Partai Politik adalah kumpulan orang-orang sejahtera yang memikirkan nasib daerah dan bangsa. Di sini semua kader sama-sama memikirkan nasib orang lain yang belum sejahtera. Artinya apa? Caleg bukan ruang untuk mencari pekerjaan.
Seorang caleg kata Marthen, harus memiliki visi besar untuk membangun daerah dan bangsa. Karena itu caleg harus orang yang sudah sejahtera sehingga ketika terpilih nanti ia tidak fokus urus diri tapi akan lebih konsen mengurus masyarakat yang diwakili.
” Jika ada bacaleg Perindo yang masih berpikir caleg untuk mendapatkan pekerjaan maka saya ingin katakan ini bukan tempatnya. Khusus di TTS kita semua tau bahwa kondisi masyarakat masuk kategori miskin ekstrim karena itu butuh orang TTS yang memiliki panggilan jiwa dan mau berkorban serta membiasakan diri memberi untuk menyelamatkan masyarakat kita dari kondisi ini”.urainya
Marten mengatakan isue yang berkembang tentang proses pencalegkan tahun 2024 bahwa Partai Perindo mewajibkan caleg untuk membayar mahar dengan jumlah tertentu adalah isue yang tidak benar. Menghadapi perhelatan politik 2024, setiap Parpol tentu memilik strategi tersendiri yang bisa dipublikasikan namun ada hal tertentu yang hanya jadi konsumsi internal Partai.
Lebih lanjut dikatakan,Partai Perindo menyadari bahwa politik itu butuh biaya yang sering disebut cost politic. Karena itu, sebagai salah satu Partai Politik perserta pemilu 2024, Perindo ingin memastikan calegnya benar-benar siap untuk bertarung pada pileg 2024 yang dibuktikan dengan kesiapan finansial yang memadai.
Kesiapan finansial dari masing-masing caleg itu sifatnya wajib dan tidak bisa ditawar.Namun perlu disampaikan bahwa dana tersebut tidak untuk diserahkan ke Partai tapi akan digunakan oleh masing-masing caleg dalam mensosialisasikan diri kepada calon pemilih.
Mantan ASN ini menegakan jika dana itu adalah dana operasional yang harus dimiliki oleh setiap caleg. “Mustahil kalau ingin menang tapi tidak punya uang. Sedangkan untuk ke desa dan bertemu dengan calon pemilih kita butuh operasional. Itulah yang ingin dipastikan oleh partai bahwa calegnya benar-benar siap untuk bertarung. Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang.” Jelas Marthen.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPD Perindo TTS, Nikodemus Asbanu, SH. Niko mengatakan partai perindo tidak ada mahar bahkan pendaftaran caleg pun gratis dan tidak dipungut biaya. Tapi setiap caleg Perindo harus punya kesiapan finansial yang memadai untuk menunjang operasional caleg mulai dari persiapan pendaftaran sampai kampanye bahkan saat pencoblosan nanti.
“Kita bisa ambil testimoni dari teman-teman yang sementara duduk di legislatif pada setiap tingkatan. Rata-rata semua menghabiskan biaya operasional dalam jumlah yang tidak sedikit. Kalo ada yang kebetulan lolos tanpa biaya mungkin itu pengecualian 1 di antara 100.
Jangan sampai jadi caleg tapi mau sosialisasi diri saja tidak bisa karena tidak ada uang. Jangan sampai pinjam uang untuk isi bensin supaya bisa temui calon pemilih, Ini repot. Kita punya basis tapi kalo tidak cukup tersedia dana operasional untuk menjaga basis ini juga repot. Karena itu caleg perlu punya kesiapan finansial yang memadai ” Jelas Niko.
Lebih lanjut Niko mengatakan bahwa partai hanya ingin memastikan caleg yang direkrut dan diusung adalah mereka yang sudah matang secara finansial sehingga akan mampu bersaing dalam arena perhelatan akbar.
Dikatakan, TTS butuh figur figur yang memiliki panggilan jiwa dan mau berkorban serta membiasakan diri memberi untuk menyelamatkan masyarakat dari kondisi keterpurukan.
“Menjadi dewan bukan aji mumpung untuk perbaiki nasib tapi karena untuk berkorban “TE MAN MA NLOLO SU IN untuk sejahterakan rakyat ” Pungkasnya.
Ia lantas menegaskan bahwa Partai perindo punya target 5 kursi di DPRD TTS sehingga setiap bacaleg harus disiapkan secara matang.(**).