Survei Magna Charta Politika Tempatkan Demokrat Di Posisi 2

Berita, Nasional, Politik351 Dilihat

Ket Foto : Bendera Partai Demokrat 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

SUARA TTS. COM | SOE – Hasil survei terbaru dari lembaga survei magna charta politika menempatkan Partai Demokrat di posisi dua, sebagai partai politik palihan publik. Partai Demokrat berada tepat di bawah PDI Perjuangan dalam survei tersebut.

PDI Perjuangan mampu mendulang 17,8 persen responden sementara Demokrat mendukung 14,3 persen suara responden.

“Di posisi pertama masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen, posisi kedua Partai Demokrat 14,3 persen, posisi ketiga ditempati oleh Partai Gerindra yang mengalami penurunan dan menjadi 10,8 persen,” kata Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 11 Januari 2023 seperti dikutip dari Antaranews. Com (https://www.antaranews.com/berita/3345303/survei-demokrat-posisi-kedua-parpol-pilihan-publik-setelah-pdip).

Posisi selanjutnya ditempati Partai NasDem dengan 8,1 persen, Partai Golkar 7,8 persen, PKS 7,6 persen, PKB 4,3 persen, PAN 2,3 persen dan PPP 1,9 persen. Sementara parpol di luar parlemen secara keseluruhan mendapatkan dukungan elektabilitas 6,8 persen dan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 18,5 persen.

Sementara untuk elektabilitas bakal calon presiden (Capres), Anies Baswedan mendapatkan 19,7 persen, Prabowo Subianto 16,8 persen, AHY 11,9 persen, dan Ganjar Pranowo 11,7 persen.

Selanjutnya, Airlangga Hartato mendapatkan dukungan 5,2 persen, Sandiaga Uno 3,5 persen, Ridwan Kamil 2,2 persen, Puan Maharani 2,1 persen, Erick Tohir 0,7 persen, dan Khofifah 0,6 persen, serta yang belum menentukan pilihan sebanyak 25,3 persen.

“ Anis menjadi Capres dengan elektabilitas tertinggi diikuti Prabowo, AHY dan Ganjar Prabowo,” ujarnya.

Untuk diketahui, Survei Magna Charta Politika sendiri dilakukan pada 3 hingga 10 Januari 2023 yang sampelnya diambil pada 34 provinsi, 2.000 responden dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ( DK)

Editor : Erik Sanu

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *