Ket foto : Sekda TTS,Drs Seperius Edison Sipa,M.Si (kiri) dan Wakil Ketua DPRD TTS, Yusuf Nikolas Soru,A.Md,Par (Kanan).
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Sekda Timor Tengah Selatan (TTS), Drs Seperius Edison Sipa,M.Si minta para dokter ASN maupun non ASN tetap melakukan pelayanan seperti biasa agar masyarakat jangan dikorbankan. Terkait tuntutan hak para dokter diserahkan kepada pemerintah yang mengaturnya.
Hal ini dikatakan Sekda Sipa kepada wartawan di ruang kerjanya,Rabu (13/9/2023). Menurut mantan Kadis P dan K TTS ini,dirinya sudah bertemu Direktur RSUD Soe dan KTU untuk menjelaskan terkait tuntutan para dokter dan berharap Direktur bersama Kadis Kesehatan memberikan motivasi agar pelayanan kesehatan di RSUD tetap berjalan.
Dijelaskan, pemerintah akan mengatur sesuai tahapan pembahasan,dimana pemerintah sementara membahas KUA PPS 2024 bersama DPRD.
“Malam ini kami paripurna persetujuan dan besok membahas perubahan KUA PPS Perubahan 2023. Kami bersama DPR diskusikan. Hak hak mereka ada pada penetapan perubahan anggaran. Untuk menjawab tuntutan mereka kita bawa ke perubahan anggaran dengan rujukan aturan masih menunggu surat dari BKPP NTT”,ujar Sekda Sipa.
Dirinya menghimbau dokter ahli maupun dokter umum tetap memberikan pelayanan karna sebagai ASN sudah disumpah untuk melayani dan ditugaskan oleh Bupati melalui SK penempatan sehingga harus tetap melaksanakan tugas.Karna pemerintah tidak pernah menyusahkan stafnya.
“Uang tidak hilang tapi terlambat pembayaran karna kita bawa ke perubahan. Kita harapkan pelayanan bisa jalan sehingga remonerasi juga jalan,selain kita harapkan pasien yang bisa ditangani di Soe jangan dirujuk.
Sementara itu Wakil ketua DPRD TTS,Yusuf Nikolas Soru,A.Md,Par mengatakan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) ini untuk semua ASN termasuk Nakes namun karna kondisi keuangan maka semua ASN belum peroleh hingga saat ini.
Karna itu dirinya minta para dokter di RSUD Soe harus bersabar dan tetap menjalankan tugas pelayanan.
“Bagi saya, mereka ASN jadi TPP jangan dijadikan sebagai persoalan untuk mogok. Semoga
Baliho yang terpanjang hanya ekspresi ketidaknyamanan tetapi pelayanan tetap jalan.
Terkait anggaran menurut politisi PDIP ini, untuk APBD TTS memang agak berat ditambah lagi pada perubahan anggaran, pemerintah harus siapkan dana untuk pilkada sebesar 40 persen yang sampai saat inipun belum ada.
“Untuk membiayai TTP bagi semua ASN, kita lagi pikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan”,Ujarnya.
Diberitakan sebelumnya,warga Kabupaten TTS, Rabu 13 September 2023 dihebohkan dengan postingan di group WhatsApp dan facebook terkait baliho yang terpasang di depan RSUD Soe. Dimana dalam baliho tersebut bertuliskan “ Mohon maaf, mulai hari ini kami dokter ASN RSUD Soe tidak memberikan pelayanan kepada pasien sampai hak-hak kami dibayarkan”.
Aksi yang dilakukan para dokter ASN tersebut dipicu belum dibayarkannya tunjangan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) selama 6 bulan (April-September). Para dokter dikatakan Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD SoE Richard Sareng, sudah membangun komunikasi dengan Bupati TTS dan juga DPRD TTS terkait kepastian pembayaran tunjangan tersebut, namun hingga kini belum ada kepastian kapan tunjangan tersebut akan dibayarkan.
“ Baliho yang dipasang di depan RSUD Soe itu merupakan bentuk komunikasi para dokter ASN tentang kepastian tunjangan mereka kapan akan dibayarkan. Mereka (para dokter ASN) sudah bertemu dengan Pak Bupati dan DPRD TTS tapi belum ada kepastian kapan akan dibayarkan sehingga mereka melakukan aksi tersebut,” ungkap Richard kepada awak media di ruang kerjanya.
Ditanya apakah RSUD Soe tidak melakukan pelayanan, Richard menyebut pelayanan tetap dilakukan. Pelayanan tetap dijalankan para dokter non ASN maupun ASN.
“ pelayanan tetap jalan normal. Dokter ASN juga tetap melakukan pelayanan, sekali lagi saya tegaskan, baliho yang dipasang di depan itu hanya bentuk komunikasi para dokter dalam menuntut pembayaran haknya,” tegasnya.
Aksi para dokter yang memasang tiga baliho di depan RSUD Soe juga sampai ke telinga Bupati. Bupati lalu memerintahkan Satpol PP untuk menurunkan baliho tersebut.
Namun para dokter masih berkeras untuk tetap memasang baliho tersebut.
“ Tadi kita sudah komunikasi dan minta turunkan baliho itu. Tapi setelah diturunkan, mereka tetap ikat kembali,” terang Kabid penegakan, Satpol PP Kabupaten TTS, Budi Taopan yang berada di halaman depan RSUD Soe.
Pantauan SUARA TTS. COM, nampak pelayanan di RSUD Soe masih berjalan. Di ruang IGD misalnya , nampak para dokter dan perawat masih melakukan pelayanan medis kepada pasien.(Sys).