Setelah 4 Hari Ditutup, Akhirnya Akses Jalan Nunumeu Dibuka

Berita411 Dilihat

Ket Foto : Nampak warga sedang membuka akses jalan nunumeu yang sempat ditutup menggunakan batang dan ranting pohon gamal.

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Setelah empat hari akses jalan Nunumeu ditutup (Sabtu 25 Februari), akhirnya Selasa 28 Februari 2023 akses jalan tersebut dibuka kembali oleh warga dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Pembukaan kembali akses jalan menuju RT 5, RT 6,RT 7, RT 15 A dan B serta RT 16 tersebut dilakukan usai Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan bersama Komisi III melakukan dialog bersama masyarakat.

Dalam dialog tersebut disepakati beberapa point yaitu, pertama, perbaikan ruas jalan nunumeu tetap menjadi komitmen DPRD TTS untuk diperjuangkan pada perubahan APBD Tahun 2023. Kedua, untuk penanganan sementara pada titik yang mengalami kerusakan parah maka akan dilakukan pengecoran dimana material bangunan ditanggung oleh Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan dan masyarakat yang mengerjakannya secara gotong-royong. Ketiga, masyarakat bersedia membuka kembali akses jalan yang sempat ditutup.

Ket foto : Nampak Suasana dialog guna pembukaan akses jalan Nunumeu.

Hadir dalam pertemuan tersebut, camat kota soe, Grace Fallo, lurah nunumeu, Danramil Kota Soe, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarkat, ketua RT setempat dan beberapa warga nunumeu. Pertemuan yang berlangsung di rumah Yafet Saekoko berlangsung kurang lebih 4 jam.

Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan menegaskan, dirinya tetap berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran pekerjaan ruas jalan tersebut. Pada APBD induk 2023 sebenarnya sudah ada alokasi anggaran senilai 1,5 Miliar untuk pekerjaan jalan itu namun terkena rasionalisasi. Dirinya berjanji akan kembali memperjuangkan anggaran tersebut pada perubahan APBD Tahun 2023.

“ Anggaran untuk pekerjaan jalan ini sebenarnya sudah ada dari Pokir Saya senilai 1,5 Miliar pada APBD induk, tapi kena rasionalisasi untuk penangan kemiskinan ekstrim, stunting dan ketahanan pangan. Kalau perubahan anggaran bisa dilakukan pada Juli atau Agustus maka anggaran itu akan saya perjuangkan untuk masuk kembali sehingga jalan ini bisa dikerjakan,” tegasnya.

Untuk penanganan sementara lanjut Religius, dirinya akan menurunkan material bangunan untuk melakukan pengecoran pada titik yang sudah mengalami kerusakan parah dan berbahaya.

“ saya siap turunkan material untuk cor pada titik-titik yang mengalami kerusakan parah dan berbahaya bagi pengendara kendaraan bermotor. Tapi masyarakat harus siap kerja,” pintanya.

Ditambahkan Ketua Komisi III, Marthen Tualaka, kehadiran DPRD bersama Dinas PU dalam dialog tersebut merupakan wujud nyata komitmen DPRD TTS untuk memperjuangkan anggaran guna pekerjaan ruas jalan itu.

“ Kami hadir di sini bukan hanya sekedar untuk dengar bapa, mama punya aspirasi saja, tapi ini merupakan komitmen kami untuk memperjuangkannya dari sisi anggaran. Makanya kami ajak Dinas teknis ke sini juga untuk menjelaskan secara teknis kepada bapa, mama semua,” tambah pria yang merupakan ketua DPC Hanura Kabupaten TTS ini.

Selain Marthen Tualaka hadir dalam pertemuan tersebut anggota Komisi III di antaranya, Laurens Jehau, Yupic Boimau dan Sefrit Nau.

Usai dialog, bersama masyarakat, wakil ketua dan komisi III DPRD TTS ke titik penutupan jalan guna bersama-sama membuka akses jalan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Warga RT 5, RT 6,RT 7, RT 15 dan RT 16, Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota Soe melakukan aksi protes dengan menutup ruas jalan di 5 RT tersebut, Sabtu 25 Februari 2023 pagi. Warga protes karena ruas jalan tersebut dibiarkan rusak bertahun-tahun oleh pemerintah.

Padahal, warga telah mengusulkan pekerjaan ruas ruas jalan itu baik lewat musrembang maupun penyampaian ke anggota DPRD TTS namun hingga kini jalan tersebut tak kunjung dikerjakan. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *