Ket Foto : Ilustrasi
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Tim
SUARA TTS.COM | SOE – Dua orang guru SD Inpres Tepas, Kecamatan Batuputih yaitu Elen Sonlai dan Sofia Hede dipolisikan oleh Melkianus Siok,ayah dari Yakub Anderias Siok (siswa kelas IV). Hal Ini dilakukan setelah kedua guru tersebut memukuli Yakub di luar jam sekolah.
Maria Paulina Lay,ibu Yakub kepada SUARA TTS.COM, Sabtu 5/8/2023 mengisahkan saat kejadian dirinya tidak tau persis namun pada hari selasa sekitar pukul 14.00 WITA, anaknya pulang sambil menangis.
Ia lantas dipanggil oleh saudaranya dan menginformasikan bahwa Yakub dipukuli oleh dua orang guru di jalan.
Maria lantas menggunakan ojek ke rumah guru untuk pertanyakan kenapa anaknya dipukuli.
“Saya dapat informasi bahwa ibu Elen Sonlai pukul pakai kayu sedangkan ibu Hede tampar di pipi. saya langsung tahan ojek dan antar ke rumah ibu Hede. saya tanya lalu ibu jawab bahwa Yakub berkelahi dan robek baju temannya”ujar Maria.
Jawaban yang sama ia peroleh dari guru lainya yaitu Elen Sonlai. Ia lantas mengatakan tidak terima dengan kejadian pemukulan terhadap anaknya.
“Sebagi orang tua, saya kecewa karna anak saya dipukuli oleh dua orang guru sekaligus dan hal itu dilakukan diluar jam dinas. Silahkan didik tapi ini diluar jam dinas dan sangat miris karna dua orang guru pukul anak saya. Ini namannya anak saya dikeroyok”,ujar Maria kesal.
Keesokan harinya, ia datang ke sekolah untuk minta surat pindah lantaran Yakub sudah tidak mau lagi sekolah karna merasa takut. “Yakub bilang biar bapak dan mama pukul saya juga, saya tidak mau ke itu sekolah lagi, biar pindah saja”,ujar Maria mengutip apa yang disampaikan oleh Yakub.
Atas persoalan itu, Melkianus Siok (ayah korban) lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batuputih untuk diproses lebih lanjut.
Kepala SD Inpres Tepas, Margarita Loasana, S.Pd saat dikonfirmasi mengatakan terkait pemukulan terhadap siswa atas nama Yakub Siok,dirinya tidak tau persis kejadiannya.
“Saat kejadian, saya tidak tau karna sudah pulang dahulu tapi esoknya ibu korban datang dan kami sudah urus baik baik dan dari sekolah minta maaf”, ujarnya.
Ia juga sudah menjelaskan bahwa untuk pindah sekolah itu rumit, sehingga jangan hanya kejadian seperti ini lantas anak dipindahkan.
Sebagai pimpinan dirinya menganggap persoalan sudah selesai namun ternyata ada laporan polisi. “kita pikir sudah selesai namun ada laporan polisi jadi nanti ada pendampingan terhadap dua orang guru itu dari PGRI TTS”,ujar Kepsek Margarita.
Sementara itu Kapolsek Batuputih, Jenedy Lian mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban.
“Masih sementara pemeriksaan saksi, tadi masih periksa lanjutan terhadap korban “, ujarnya via WhatsApp.(Sys).