Plan Indonesia Latih Fasilitator Kelas Remaja Mapan Sepak Bola Anak Perempuan  

Ket foto : Nampak suasana pelatihan fasilitator remaja memilih masa depan (Mapan) yang digelar Plan Internasional Indonesia di aula Hotel Timor Megah, Soe.

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melatih fasilitator remaja memilih masa depan (Mapan). Pelatihan ini berlangsung selama 5 hari, mulai Senin, 21 Agustus hingga 25 Agustus 2023 bertempat di aula Hotel Timor Megah, Soe. Pelatihan ini diikuti oleh fasilitator dari 7 sekolah, perwakilan Forum Anak Timor Tengah Selatan (TTS), Youth Advisory Panel (YAP) atau Dewan Penasehat Muda Plan Indonesia, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), dan perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS.

Program Mapan merupakan sebuah program yang dikembangkan oleh Plan Indonesia untuk anak muda terutama perempuan dalam berupaya memilih masa depan yang lebih baik. Dalam pelaksanaanya, Program Mapan memberikan peningkatan kapasitas bagi anak-anak agar memiliki kemampuan dalam memilih masa depan. Anak-anak diajarkan bagaimana membuat perencanaan dengan baik dan positif guna menghindari berbagai perilaku berisiko, seperti pergaulan bebas, seks bebas, merokok, penggunaan internet yang tidak bijak maupun narkoba. Melalui program Mapan, anak-anak perempuan juga diajarkan terkait kesehatan reproduksi.

“Kegiatan ini diakukan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada calon fasilitator agar mereka benar-benar memahami terkait prinsip-prinsip bekerja dengan anak dan kaum muda terutama perempuan, selain itu dalam kegiatan ini juga dilakukan pembedahan modul Mapan,” kata Marina Meidiyanti selaku Manager untuk Program Implementation Area (PIA) Timor di Soe.

Modul Mapan sendiri terdiri dari 16 sesi dengan beberapa topik inti. Di antaranya, mengenal potensi dirinya atau pemetaan potensi, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses pendidikan dan bekerja, kesehatan reproduksi dan literasi keuangan. Khusus literasi keuangan, modul tersebut diberikan agar sejak dini, anak-anak bisa mempersiapkan masa depan.

“ Pengetahuan literasi keuangan sangat penting agar anak-anak remaja sudah memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan. Belanja sesuai kebutuhan dan pentingnya menabung untuk masa depan,” terang Yanti.

Ditambahkan Fransiskus Riberu, Program Koordinator Plan Indonesia selaku fasilitator dalam pelatihan, melalui kegiatan tersebut diharapkan fasilitator bisa benar-benar optimal dalam memfasiliasi kelas Mapan di setiap sekolah yang mejadi tujuan implementasi. Selain itu fasilitator juga bisa memahami secara baik terkait dengan berbagai perilaku berisiko di kalangan kaum muda saat ini.

“Ada beberapa perilaku berisiko yang bisa merusak masa depan anak seperti perkawinan usia anak, seks bebas, narkoba, penggunaan internet tidak sehat, pornografi, merokok, dan perilaku berisoko lainnya,” tegasnya.

Sari (14), salah satu peserta mengaku, senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Dirinya menyebut ada banyak hal positif yang didapatkan selama 5 hari mengikuti kegiatan tersebut.

“ Ada banyak hal positif yang saya dapat melalui kegiatan ini. Seperti bagaiman saya mengenal potensi diri, bagaiman mengembangkannya, pengetahuan literasi keuangan sampai kesehatan reproduksi,” sebutnya. (DK)

Editor : Erik Sanu