Example 728x250
Berita

Pintu Air Rusak, Warga Laob Tempuh Jarak 1 Km Untuk Akses Air Bersih 

84
×

Pintu Air Rusak, Warga Laob Tempuh Jarak 1 Km Untuk Akses Air Bersih 

Sebarkan artikel ini

Ket foto : Nampak seorang warga Desa Laob sedang mengambil air di kali Bijeli.

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota 

SUARA TTS. COM | SOE – Warga Desa Laob, Kecamatan Polen, Kabupaten TTS terpaksa menempuh jarak sekitar 1 Km untuk bisa mengakses air bersih. Hal ini sebagai dampak dari rusaknya pintu air di kali Bijeli akibat erosi yang terjadi di kali Bijeli.

Pintu air yang rusak menyebabkan air dari kali Bijeli tidak bisa masuk ke saluran air sehingga pasokan air ke jaringan pipa untuk air konsumsi dan kebutuhan persawahan menjadi terganggu sejak 3 tahun terakhir.

Ester Mnanu, warga Laob yang dijumpai ketika hendak mengambil air di kali Bijeli mengaku, sejak pintu air rusak, pasokan air bersih tidak lagi masuk ke jaringan perpipaan sehingga menyebabkan bak-bak penampungan air di pemukiman menjadi kosong.

Untuk itu, dirinya harus mengambil air ke kali Bijeli yang berjarak sekitar 1 Km untuk bisa mendapatkan air bersih.

“ Pintu air rusak ini kami susah air. Pipa, bak air kosong semua karena air dari kali Bijeli tidak masuk ke pintu air lagi. Dalam sehari, saya ambil air ke kali Bijeli ini bisa sampai tiga kali karena sekarang ada kerja wc sehat,” ungkap Ester kepada SUARA TTS. COM, Selasa 24 Oktober 2023.

Selain berdampak pada pemenuhan air konsumsi, rusaknya pintu air Bijeli berdampak pada pasokan air untuk sekitar 20 Ha lahan persawahan warga di dusun 2 dan dusun 3.

“ Kakak, sejak pintu air rusak ini pasokan air ke area persawahan warga semua terganggu. Sehingga kami berharap pintu air ini bisa segera diperbaiki sehingga warga bisa kembali kerja sawah,” pinta Simon Djami. Ket foto : Nampak wakil ketua komisi III, Sefrit Nau bersama tim dari PUPR serta warga Desa Laob sedang memantau kerusakan pintu air di kali Bijeli.

Wakil ketua komisi III, DPRD TTS, Sefrit Nau pada Selasa siang bersama petugas dari Dinas PUPR dan PRKP, langsung melakukan memantau dampak kerusakan pintu air di kali Bijeli. Hal sebagai sebagai respon usai menerima pengaduan masyarakat beberapa hari sebelumnya.

“ Saya langsung minta tim teknis Dinas PUPR tolong hitung kebutuhan untuk perbaiki pintu air yang rusak ini sehingga bisa dianggarkan untuk dikerjakan di 2024 mendatang. Hal ini sangat urgen untuk dikerjakan karena menyangkut kebutuhan dasar,” sebut Sefrit.

Untuk memenuhi kebutuhan air konsumsi, Sefrit meminta tim dari Dinas PRKP untuk melakukan survei air permukaan yang berjarak sekitar 4 Km dari pemukiman masyarakat.

“ Saya minta tim PRKP survei lokasi air permukaan yang ada sehingga kita tarik ke pemukiman guna memenuhi kebutuhan air konsumsi. Tahun depan harus kerja karena ini menyangkut kebutuhan dasar,” tegasnya. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: jangan klik kanan ya...