Pemilik Lahan Bendungan Temef di TTS Kesal Uang Ganti Rugi Lahan Tak Kunjung Dibayarkan

Berita, Pemerintahan411 Dilihat

Ket foto ; Nampak Kades Oenino dan warga Oenino sedang berada di kompleks kantor DPRD TTS, Selasa 17 Januari 2023

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Masyarakat Desa Oenino, Kecamatan Oenino yang Terdampak pembangunan bendungan Temef (tanahnya masuk dalam lokasi pembangunan bendungan) merasa kesal dengan pemerintah karena ganti rugi lahan yang tak kunjung dibayarkan. Selama empat tahun berjuang, masyarakat hanya diberikan janji akan segera dibayarkan namun tak kunjung direalisasikan.

Padahal saat peletakan batu pertama pada tahun 2018, jaman Bupati Paul Mella, Bupati menyebut bahwa proses ganti rugi lahan langsung dibayarkan saat pekerjaan mulai dilakukan.

Namun nyatanya, hingga Bendungan Temef mau diresmikan (rencana tahun ini), realisasi ganti rugi lahan tak kunjung dibayarkan.

“ kami tiap tahun berjuang tuntut ganti rugi lahan tapi sampai hari ini tak kunjung dibayarkan. Tiap tahun ada saja alasan yang disampaikan pemerintah. Masih inilah, itulah, harus inilah, itulah. Kurang inilah, kurang itulah. Kami juga bosan dengar alasan,” keluh Fentus Thu, warga Oenino yang ditemui di kompleks kantor DPRD TTS.

Ket foto : Nampak bendungan Temef di Kabupaten TTS.

Padahal lanjut Fentus sejak proses pekerjaan bendungan Temef, masyarakat sudah tidak bisa mengelola lahan perkebunan yang masuk wilayah terdampak pembangunan bendungan. Namun disisi lain, ganti rugi lahan tak kunjung dibayarkan.

“ Masyarakat ini sudah berkorban, sudah mendukung program pemerintah, tapi pemerintah tidak juga lakukan kewajiban pemerintah untuk bayar hak kami. Setiap kali ketemu pemerintah, alasan masih ini, itu, harus lengkapi ini, itu, masih kurang ini, itu. Ini sudah empat tahun, mana tidak tahu beres-beres. Ini kerja model apa,” sebutnya dengan nada kesal.

Hal senada juga diungkapkan Kilion Fina. Dirinya berharap pemerintah tak lagi memberikan janji dan penjelasan karena pekerjaan bendungan temef sudah empat tahun berjalan.

“ Ini sudah empat tahun ini, pekerjaan juga sudah mau habis mana proses ganti rugi lahan tidak beres-beres ini. Tiap tahun kami protes tapi sampai sekarang tidak juga dibayarkan,” tambahnya.

Kades Oenino, Yedid Nenobais yang ikut mendampingi warganya berharap pemerintah bisa secepatnya membayar ganti rugi lahan warga. Warga sudah bersabar cukup lama untuk menanti proses ganti rugi lahan.

“ Saya kira warga sudah cukup bersabar. Empat tahun warga terus berjuang soal ganti rugi lahan ini. Saya berharap pemerintah pusat bisa segera membayarkan ganti rugi lahan warga tersebut. Warga tak butuh penjelasan, yang warga butuh segera bayarkan apa yang menjadi hak warga,” tandasnya. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *