Pemda TTS Gelar High Level Meeting, Ini Tujuannya 

Berita, Pemerintahan229 Dilihat

Ket foto : Nampak suasana High Level Meeting di Kantor Bupati TTS,Rabu 31/5/2023

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu

SUARA TTS.COM | SOE – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten TTS,Rabu (31/2023) bertempat di Kantor Bupati TTS.

Kegiatan HLM dengan tema Sinergi dan kolaborasi pemulihan perekonomian itu dibuka oleh Asisten III Setda TTS,Agnes L.Fobia.

Kegiatan dihadiri oleh Karo Perekonomian & Administrasi Setda Provinsi NTT, Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia, Forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten TTS, dan tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten TTS.

Asisten III Setda Kabupaten TTS, Agnes L.S Fobia saat membacakan sambutan Bupati TTS guna membuka kegiatan tersebut menyampaikan, rapat koordinasi  HLM-TPID di Kabupaten TTS merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah dalam menjaga putaran roda perekonomian di daerah.

Dikatakan, gambaran kondisi inflasi di NTT inflasi Year On Year (YOY) pada april 2023, gabungan 3 kota di NTT adalah sebesar 5,12 persen.

“Kota kupang sebesar 5,14 persen, kota maumere sebesar nilai 5,87 persen, dan kota waingapu sebesar 4,12 persen,” imbuhnya.

“Untuk inflasi YOY, inflasi kelompok pengeluaran mengalami kenaikan terbesar adalah kelompok transportasi sebesar 16,04 persen diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,09 persen,” urainya.

Sedangkan untuk inflasi month to month kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 0,82 persen, diikuti oleh naiknya indeks harga kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,16 persen.

Selanjutnya, prospek inflasi gabungan 3 kota IHK di provinsi NTT secara year-on- year pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan masih terkendali pada sekitar batas atas kisaran target 3,0 atau kurang lebih 1 persen.

Dijelaskan, dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten TTS, Pemda telah melakukan beberapa kegiatan berupa rapat koordinasi bersama anggota TPID Kabupaten TTS , rapat teknis TPID secara aktif dan konsisten mengikuti rakornas TPID yang dipimpin oleh menteri dalam negeri RI pada setiap minggu.

“Semua upaya dilakukan untuk menjamim apa yang disebut 4K yaitu ketersediaan stok, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif,” imbuhnya.

Disampaikan, hal ini terus dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan harga yang terjangkau dan agar masyarakat dapat menyelenggarakan kehidupannya dengan baik serta dapat berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan bangsa dan negara.

“Pengendalian inflasi merupakan isu prioritas sehingga pemda TTS menaruh perhatian serius dan berupaya keras untuk mengendalikannya dengan melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar maupun distributor agar tidak menahan barang, melakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk melakukan kelancaran pasokan, gerakan menanam cepat panen, merealisasikan bantuan tidak terduga, nelakukan pasar murah bersubsidi, dan merealisasikan bantuan pangan kepada masyarakat,” paparnya.

Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat umumnya untuk bekerja keras dan cerdas meningkatkan produksi dan produktivitas dengan cara-cara yang efektif, efisien, produktif, dan inovatif.

“Tingkatkan produksi dan produktivitas kita pada semua sektor kehidupan agar kita dapat mencapai apa yang disebut kemandirian ekonomi,” ungkapnya.

Pihaknya mengajak semua komponen agar mau menggunakan produk-produk dalam negeri dan produk-produk lokal Kabupaten TTS yang sesungguhnya dapat berkontribusi sekaligus memecahkan masalah ketersediaan juga menekan tingkat pengeluaran.

“Saya mengimbau kepada masyarakat TTS memanfaatkan berbagai macam produk lokal (jagung, beras, ubi, keladi dan pisang yang bahan ada ol bakunya berasal dari Kabupaten TTS ,” tuturnya.

“Saya juga telah mengimbau kepada aparatur sipil negara dan masyarakat di Kabupaten TTS  melalui surat Bupati Nomor PSDA.03.05.01/65.b/2023 tentang upaya konkrit pengendalian inflasi daerah sebagai tindaklanjut surat gubernur ntt 511/210/pap.1.2 tentang upaya konkrit pengendalian inflasi, salah satunya adalah memanfaatkan lahan kosong pada kawasan civic center kantor bupati untuk dimanfaatkan sebagai sentra pengembangan hortikultura melalui gerakan penanaman cepat panen terutama komoditi pemicu inflasi seperti: cabai rawit, cabai merah, bawang merah, tomat, dan sayuran,” katanya.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk memelihara ternak kecil, yaitu ayam, ikan dan bebek untuk pemenuhan gizi keluarga dan mencegah stunting.

“Pemda TTS juga akan terus melaksanakan kerja sama antar daerah kabupaten/kota se-pulau Timor untuk saling melengkapi dan menjamin ketersediaan pangan hal ini bertujuan membantu memecahkan persoalan ketercukupan stok dan juga menekan tingkat pengeluaran. Intinya ialah jika sesuatu itu ada di daerah kita mengapa kita datangkan dari luar; Jika suatu pola itu masih relevan mengapa pulakita meninggalkannya,” paparnya.

“Inflasi yang bermasalah tentunya tidak kita inginkan karena itu kita harus berupaya keras sedemikian rupa agar inflasi tetap terkendali dengan baik dan ini secara khusus merupakan tanggungjawab TPID dan secara umum tanggungjawab semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan, tentu TPID sendiri akan meningkatkan kinerjanya dengan cara-cara yang sistematis dan inovatif.

“Saya mengajak kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam tata kelola perekonomian agar produksi, distribusi dan konsumsi kita berada dalam suatu stabilitasi dan mendorong dinamika yang tinggi menghadapi perekonomian seperti hal hal yang saya sebutkan di atas itu sangat diperlukan,” imbuhnya.

“Bangun koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kembangkan spirit optimisme dan antusiasme yang tinggi percayalah perekonomian kita terus berkembang mewujudkan kehidupan yang sejahtera,” pungkasnya.

Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan diskusi dengan moderator Kabag Perekonomian dan SDA, Ardi Aprianus Benu, S.Sos.

Adapun pembicara pertama, Asisten Administrasi Umum Setda kabupaten TTS, Agnes LS Fobia, pembicara kedua Karo Perekonomian Setda Propinsi NTT, Dr. Lery Rupidara dan pembicara ketiga, kepala kantor perwakilan bank indonesia Provinsi NTT (Sys).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *