Meski Dilanda Bencana, BTT Pemda TTS Belum Dicairkan

Berita351 Dilihat

Ket. Foto: nampak Kepala BPBD Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu sedang memantau lokasi longsor di Desa Tetaf

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

SUARA TTS. COM | SOE – Meski Kabupaten TTS dilanda bencana tanah longsor yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum (jalan) dan rumah warga, namun hingga kini dana tanggap darurat atau belanja tak terduga (BTT) belum dicairkan untuk penangan bencana tersebut. Padahal, Pemda TTS sudah mengeluarkan pernyataan Bencana sejak awal Februari lalu.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Yeri Nakamnanu menjelaskan, untuk mencairkan BTT, dinas teknis harus mengajukan usulan rancangan penggunaan anggaran guna penanganan bencana ke BPBD. Selanjutnya, usulan tersebut akan diserahkan kepada Bupati untuk mendapatkan persetujuan. Dasar persetujuan tersebut barulah dicairkan BTT untuk penanganan bencana.Ket foto : Nampak longsor Haumenbaki.

“ Dinas PU sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk penangan bencana longsor yang menyebabkan akses jalan terputus. Jika telah selesai, usulan tersebut akan disampaikan ke kita (BPBD) untuk dilanjutkan ke pak Bupati. Setelah dapat persetujuan pak bupati maka akan kita cairkan anggaran BTT untuk penanganan bencana,” terang pria berkaca mata ini kepada SUARA TTS. COM, Kamis 23 Februari 2023.

Karena kebutuhan yang urgen lanjut Yeri, untuk sementara Dinas teknis menggunakan anggaran dari pos yang tersedia di dinas tersebut untuk penanganan bencana longsor.

“ Karena BTT belum cair tapi kebutuhan ini mendesak maka digunakan anggaran dari pos yang ada. Dimana nantinya setelah BTT cair barulah uang tersebut diganti,” ujarnya.

Untuk diketahui, Cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten TTS menyebabkan terjadinya bencana longsor di beberapa titik. Longsor ini menyebabkan akses jalan terputus dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

“ Akses jalan yang putus akibat longsor terjadi di beberapa titik seperti di Kolonakaf, Haumenbaki, Tetaf, Supul dan beberapa titik lainnya. Titik longsor ini sudah disurvei oleh Dinas PU guna diperbaiki atau dibuka akses jalan alternatif,” lanjut Yeri.

Untuk Haumenbaki, Yeri menyebut pihaknya bersama Dinas PU telah turun ke lokasi longsor dan setelah dilihat disimpulkan harus dibuka akses jalan alternatif. Oleh sebab itu, pihaknya telah duduk bersama tokoh masyarakat untuk meminta kesediaan guna memberikan lahan untuk pembukaan jalan alternatif.

“ Untuk Haumenbaki, warga sudah bersedia memberikan lahan guna pembukaan jalan alternatif. Dalam waktu dekat sudah akan dikerjakan,” sebutnya. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *