Mangkrak, Pekerja Tinggalkan Kantor Pegadaian Soe

Berita215 Dilihat

Ket Foto : Nampak Bangunan Kantor Pegadaian Soe 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

SUARA TTS. COM | SOE – Gedung kantor Pegadaian Cabang Soe yang sementara dibangun terancam mangkrak. Pasalnya, para pekerja sudah meninggalkan lokasi proyek tersebut sebagai buntut macetnya pembayaran upah.
Yogi, kepala tukang mengaku, seluruh pekerja sudah dipulangkan buntut ketidakjelasan pembayaran upah mereka.
“ Kami ini butuh makan, minum, belum kebutuhan anak dan rumah tangga lainnya. Kalau kami tidak ada pemasukan lalu mau penuhi kebutuhan rumah tangga bagaimana? Makanya kita putuskan untuk tinggalkan lokasi proyek guna mencari pekerjaan lain agar ada pemasukan,” ungkap Yogi saat dihubungi via telepon, Senin 10 Juli 2023.

Dirinya mengaku, hingga saat ini pihak pelaksana proyek, Novan Fay belum menghubungi dirinya terkait pembayaran upah pekerja.
Ia sempat meminta kerabat Novan untuk menghubungi Novan guna menanyakan nasib para pekerja, tapi nomor Hp Novan tak aktif.
“ Pak Novan tidak pernah hubungi saya sampai saat ini. Kebetulan lokasi pekerjaan baru saya dekat dengan keluarga pak Novan. Mereka sempat coba hubungi via telepon, tapi nomornya tak aktif,” ujar pria yang berdomisili di Amarasi ini.

Markus Isu, tukang yang menggali lubang wc mengaku, hingga saat ini dirinya belum bertemu Novan guna meminta pembayaran upahnya.
Dirinya bersepakat dengan Novan, upah pekerjaan penggalian lubang wc dengan ukuran dalam 2 meter, lebar 1,5 meter dan panjang 3,5 meter dihargai 3,5 juta. Namun hingga saat ini dirinya baru diberikan upah 200 ribu.
“ Saya gali lubang wc ini di bulan Februari dan habis dalam waktu satu minggu. Sekarang saya datang tagih saya punya uang tapi dia (Novan) tidak ada. Pokoknya saya tidak mau tahu, upah saya harus bayar segera,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, Para tukang pekerjaan bangunan kantor pegadaian cabang Soe melakukan aksi mogok kerja buntut upah mereka tak kunjung dibayarkan. Para tukang merasa kesal karena hanya diberikan janji manis bukan upah kerja.
Aksi mogok tersebut sudah berlangsung 1 bulan lebih.
Yogi, kepala tukang yang membawahi 27 pekerja bangunan tersebut mengaku kewalahan dengan pertanyaan para pekerja yang menanyakan kapan mereka akan menerima upah. Tak hanya itu, bahkan untuk makan minum dan mengisi pulsa pun dirinya harus berutang sana-sini.
Hal ini sudah ia menyampaikan kepada Novan Fay, selaku pihak yang memberikan pekerjaan tersebut, namun ia hanya menerima “janji manis”. Bahkan saat ini, Novan sudah tak merespon lagi panggilan telepon maupun pesan WhatsApp darinya.
Umar, penyedia kayu bulat, usuk dan papan cor untuk pekerjaan tersebut mengaku, Novan masih memiliki utang padanya. Dari total 50 juta lebih, Novan baru membayarkan sekitar15 juta dan masih tersisa sekitar 38 juta.
Terpisah, Novan Fay, pelaksana pekerjaan gedung kantor pegadaian cabang soe membantah keterangan kepala tukang, Yogi terkait upah tukang yang belum dibayarkan sesuai progres fisik pekerjaan. Menurut Novan, dirinya sudah membayar upah tukang ke Yogi mencapai 66 persen.
“ Kakak, itu hanya bahasa mulutnya Yogi soal saya baru bayar dia 56 juta. Saya sudah bayar ke Yogi itu mencapai 66 persen dari total anggaran jasa tukang. Sehingga saat ini seharusnya mas Yogi yang ada utang ke saya bukan saya utang ke dia. Saya ada bukti transfer semua, dan saya sudah bayar dia lebih dari 56 juta,” bantah Novan saat dikonfirmasi via telepon, Senin 3 Juli 2023.
Dirinya mengaku, sudah meminta Yogi untuk mendata semua rekapan uang yang sudah dibayarkan dan kebutuhan para tukang di lapangan, namun hingga saat ini, Yogi belum memberikan data itu kepadanya. (DK)

Editor : Erik Sanu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *