Ket foto : Nampak warga Nunumeu sedang menutup akses jalan dengan menggunakan batang kayu gamal
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Warga RT 05, RT 06,RT 07, RT 15 dan RT 16, Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota Soe melakukan aksi protes dengan menutup ruas jalan di 5 RT tersebut, Sabtu 25 Februari 2023 pagi. Warga protes karena ruas jalan tersebut dibiarkan rusak bertahun-tahun oleh pemerintah.
Padahal, warga telah mengusulkan pekerjaan ruas ruas jalan itu baik lewat musrembang maupun penyampaian ke anggota DPRD TTS namun hingga kini jalan tersebut tak kunjung dikerjakan.
“Musrembang tiap tahun itu kami usul terus, tapi sampai sekarang pemerintah tidak tahu kerja. pemerintah datang ukur habis, hilang terus tidak kerja sampai hari ini,” ungkap Samuel Boimau, Ketua RT 15A dengan nada kesal.
Selain lewat musrembang lanjut Samuel, keluhan warga tersebut juga disampaikan kepada wakil ketua DPRD TTS, Religius Usfunan saat reses tahun lalu. Masyarakat sempat senang karena anggaran untuk pekerjaan jalan itu sempat masuk dalam APBD Tahun 2023, namun informasi terakhir anggaran tersebut telah coret.
“ Kami dengar terakhir kalau anggaran untuk kerja jalan ini sudah dicoret. Ini yang buat kami tambah kesal,” ujarnya.
Samuel bersama warga lainnya telah kompak tidak akan membuka pemblokiran jalan tersebut sampai ada perwakilan pemerintah yang datang bertemu dengan masyarakat untuk membahas persoalan tersebut.
“ Kapan pemerintah datang omong dengan kami baru kami akan buka. Kalau tidak biar akses jalan ini ditutup saja. Lagian jalannya juga sudah rusak semua,” sebutnya.
Untuk diketahui, selain menuju pemukiman warga, akses jalan yang ditutup tersebut juga menuju fasilitas umum seperti SD Inpres Taubneno, PAUD permata hati dan klinik bersalin permata hati. Kondisi ruas jalan tersebut nampak rusak berat. Selain berlubang dimana-mana, mayoritas material aspal lapel telah mengelupas.
Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan membenarkan jika dirinya telah menerima aspirasi masyarakat Nunumeu tersebut. Anggaran untuk pekerjaan ruas jalan itu sebenarnya telah masuk dalam APBD 2023, namun oleh karena pemerintah harus memprioritaskan bidang ketahanan penanganan, stunting dan kemiskinan ekstrim terpaksa anggaran untuk pekerjaan ruas jalan tersebut dicoret.
Dirinya berjanji akan kembali memperjuangkan anggaran pekerjaan ruas jalan itu pada perubahan APBD Tahun 2023.
“ Saya sudah komitmen dengan masyarakat Nunumeu untuk memperjuangkan anggaran ruas jalan itu. Sebenarnya di induk sudah masuk tapi karena ada prioritas lain sehingga terpaksa belum diakomodir. Jika perubahan APBD bisa dilakukan pada Juli mendatang, maka sata berjanji akan kembali memperjuangkan anggaran untuk pekerjaan jalan tersebut,” tegas pria yang akrab disapa Egi ini. (DK)
Editor : Erik Sanu