[ad_1]
Jakarta, SUARATTS.COM —
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat memastikan partainya akan terus mengawal dan mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024.
Djarot membantah PDIP akan menjadi partai oposisi pada akhir pemerintahan Jokowi. Menurutnya PDIP merupakan partai yang setia dan ingin memastikan program Jokowi berakhir dengan tuntas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pak Jokowi harus kita jaga betul. PDIP itu partai yang paling setia. Bagaimanapun kita harus mengawal dan menyukseskan Pak Jokowi sampai masa akhir jabatan. PDI Perjuangan itu bukan partai baperan. Sangat tidak baperan,” kata Djarot usai menghadiri acara Ganjar Center di Jakarta Timur, Senin (30/10).
Dalam kesempatan itu, Djarot juga memastikan Jokowi berserta menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution masih berstatus sebagai kader PDIP. Sementara Gibran Rakabuming Raka sudah dijatuhi sanksi usai menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Sanksi itu diberikan secara tertutup dan tidak diumumkan ke publik. Jenis sanksi di PDIP ada yang terbuka dan disampaikan ke publik dan ada juga yang bersifat tertutup.
Hal tersebut tertulis dalam AD/ART partai berlambang kepala banteng itu.
“Iya [Gibran dimintai keterangan] enggak dipanggil. Kemudian pemecatannya dikirim via pos,” ujar Djarot.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya berada dalam suasana sedih setelah ditinggal Jokowi.Padahal, kata dia, PDIP selama ini sudah memberikan banyak keistimewaan kepada Jokowi.
Hasto bicara demikian usai putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka maju menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Jokowi dan Gibran merupakan kader PDIP. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sementara Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra.
(khr/fra)
[Gambas:Video CNN]
