Direktur RSUD Soe Sebut Ada Bukti Terkait Insiden Terbakarnya Masker Oksigen VT

Berita, Hukrim157 Dilihat

Ket foto : Direktur RSUD Soe, dr. Erwin Leo.

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

SUARA TTS. COM | SOE – Direktur RSUD Soe, dr. Erwin Leo merasa janggal dengan insiden terbakarnya masker oksigen (pada bagian balon) yang dialami pasien VT (29) pada Sabtu 9 September 2023 malam di RSUD Soe.

Dirinya merasa aneh, bagaimana masker tersebut bisa terbakar, padahal tabung oksigen dan selang oksigen (dari regulator ke masker) dalam kondisi baik (tidak terbakar).

Dirinya mempertanyakan dari mana sumber api berasal sehingga masker pasien pasien bisa terbakar. Namun ia mengaku, memiliki bukti untuk mengungkap insiden tersebut.

“ Tabung gas saja kalau bocor namun tidak ada pemicunya (api) maka tabung tidak akan meledak, apa lagi gabung oksigen. Ini tabung oksigen dalam kondisi baik, selang dalam kondisi baik, tapi anehnya masker pasien bisa terbakar? Ini apinya dari mana? Tapi kami ada bukti untuk mengungkap insiden ini. Buktinya akan kami serahkan kepada pihak kepolisian,” ungkap dr. Erwin didampingi Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD SoE Richard Sareng kepada SUARA TTS. COM, Senin 11 September 2023.

Pihak RSUD Soe dikatakan dr. Erwin, sudah menunjuk pengacara guna menangani proses hukum insiden tersebut. Pihak RS berencana akan melaporkan insiden tersebut ke Polres TTS guna mengungkap penyebab insiden tersebut.

“ Kami sudah tunjuk pengacara dan kami akan segera laporkan insiden ini ke Polres TTS. Biar pihak kepolisian yang akan mengungkap kasus ini,” ujarnya.

Terkait kronologi kejadian, Erwin menceritakan, pasien VT dirujuk dari Puskesmas Oinlasi pada 28 Agustus 2023. VT diketahui mengalami keguguran belum lengkap dimana janin yang dikandungnya baru berusia 4 minggu. Selain mengalami keguguran, VT diketahui mengalami komplikasi beberapa penyakit.

Pada Sabtu 9 September 2023 sekitar pukul 18:30 WITA, perawat mengganti tabung oksigen VT dengan yang baru, karena tabung yang lama sudah habis. Saat itu VT masih terlihat duduk di atas tempat tidur sambil bersandar.

Pukul 20: 00 WITA, suami VT, Idi Manu melapor pada perawat jika plester VT terlepas. Namun karena perawat sedang menangani dua pasien lainnya yang dalam kondisi darurat, oleh perawat, Idi Manu diminta untuk kembali.

10 menit berselang, salah satu keluarga pasien VT datang lagi menemui perawat guna melaporkan jika plester VT terlepas. Karena masih menangani pasien darurat lainnya, perawat meminta kerabat VT tersebut kembali usai bertanya kondisi oksigen VT masih tersedia atau tidak, yang dijawab masih aman oleh kerabat VT.

Sekitar pukul 20: 35 WITA, ada laporan dari keluarga VT yang menginformasikan jika tabung oksigen VT sudah habis.

Perawat langsung bergegas ke kamar VT guna mengganti tabung oksigen. Usai memasang regulator dan hendak menghubungkan pada selang yang terhubung dengan masker oksigen, perawat bingung karena sudah tidak terlihat lagi selang tersebut.

Saat dilihat, ternyata selang dan masker sudah berada di bawah lantai (di kolong tempat tidur VT) dalam kondisi balon pada masker sudah terbakar.

Saat ditanya pada Manu kenapa masker tersebut bisa terbakar, Manu menyebut jika api berasal dari tabung oksigen. Namun anehnya, gabung oksigen dalam kondisi baik, bahkan selang yang menyalurkan oksigen ke masker tersebut juga dalam kondisi baik.

“ Kata suami VT, api dari tabung oksigen, tapi anehnya tabung dalam kondisi baik-baik,” kisah Erwin.

Setelah bertanya terkait penyebab masker VT terbakar, perawat kemudian mengecek kondisi pasien VT. Saat diperiksa denyut nadi VT, ternyata sudah tidak ada lagi. VT ternyata sudah meninggal saat perawat masuk ke ruangan tersebut dalam kondisi tertelungkup di atas tempat tidur.

Usai kejadian tersebut dikatakan Erwin, pihak RS melakukan pemeriksaan kembali pada tabung oksigen yang sempat digunakan VT, ternyata oksigen dalam tabung tersebut masih tersebut sebanyak 300 liter dari kapasitas 1500 liter.

Pihak RS juga bertanya pada beberapa pasien dan kerabat pasien yang dirawat dalam kamar yang sama dengan VT. Namun mereka mengaku tidak mendengar ada teriak apa pun seandainya ada kebakaran tabung oksigen.

“ Dalam kamar yang ditempati korban, ada 3 pasien lainnya. Kita sudah tanya mereka apakah ada dengar korban atau kerabat korban teriak karena ada kebakaran, mereka mengaku tidak mendengar,” terang Erwin.

Dikutip dari soepost, Idi L. Manu, Warga Desa Puna Kecamatan Polen Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu 10 September 2023 melaporkan oknum petugas piket Ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Soe yang masih dalam status Lidik atas dugaan telah terjadi Dugaan Menyebabkan Mati atau Luka-Luka Karena Kealpaan.

Berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi dengan Nomor : STTLP/B/295/IX/2023/SPKT/POLRES TTS/POLDA NTT, tertanggal 10 September 2024. Idi L. Manu melaporkan kejadian yang dialami Istrinya hingga akhirnya meninggal dunia.

Kepada media Idi L. Manu yang dihubungi media ini menceritakan kejadian yang dialaminya,

“ Sejak tanggal 28 Agustus 2023, istri saya Vincensia Tamonob dirujuk dari Puskesmas Oinlasi ke RSUD Soe.

Selama dua Minggu kami berada di RSUD Soe untuk mendapatkan pengobatan, hingga kemarin tepatnya tanggal 09 September 2023 sekitar pukul 17.00 WITA istri saya harus menghembuskan nafas terakhir dengan kejadian yang menurut saya sebagai suami sangat menyedihkan”,

“Lewat media ini saya ingin sampaikan kejadian yang kami alami khususnya tentang Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Soe, Istri saya di rawat di Ruang Mawar.

Pada tanggal 9 September 2023, sekitar pukul 19.00 WITA tabung Oksigen yang sedang dipasangkan ke Istri saja sudah habis. Karena habis, saya kemudian melapor ke petugas piket agar bisa mengganti tabung Oksigen.

“Setelah saya kasih tau ke Piket, dia(petugas) suruh saya duluan ke ruangan. Setelah di ruangan dan menunggu, petugas juga belum datang juga. Saya kembali lagi dan menyampaikan kondisi ini kepada petugas dan kejadian itu berlangsung sampai empat kali tetapi almarhum istri saya tetap juga tak mendapatkan pelayanan.” Jelas Idi L. Manu

Lanjut Idi “Saya kembali lagi ke petugas piket di ruangan mawar kemudian mendapatkan jawaban kalau tabung Oksigen akan diganti setelah pergantian piket. Setelah kembali ke ruangan saya melihat kondisi istri saya dalam keadaan sesak Nafas, lalu saya suruh adik kandung dari istri saya untuk panggil perawat karena tabung Oksigen sudah terbakar ditubuh istri saya bahkan sudah merambat sampai masker mulut dan selang Oksigen juga ikut terbakar. Melihat hal itu, saya langsung tarik Selan dan masker di mulut istri saya hingga putus barulah lepas dari tubuh istri saya” Jelas Idi. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *