Ket Foto : Kepala Desa Kuatae, Parco Paulus Salem
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Desa Kuatae dan Noemeto, Kecamatan Kota Soe mengalami gagal tanam dan gagal panen jagung tahun ini. Hasil panen jagung tahun turun drastis karena hanya sebagian kecil lahan yang bisa menghasilkan jagung.
Kades Kuatae, Parco Paulus Salem,S.Pd kepada SUARA TTS. COM, Jumat 31 Maret 2023 mengatakan, kasus gagal tanam dan gagal panen tidak hanya dialami masyarakat, lokasi TJPS Desa pun mengalami hal serupa. Selain curah hujan yang tinggi, pupuk menjadi salah satu faktor penyebab gagal tanam dan gagal panen.
“ Kami dapat instruksi dari bupati untuk lahan TJPS itu sekitar akhir bulan Agustus. Sedangkan September hujan sudah mulai turun. Tidak ada waktu yang cukup untuk mengolah lahan TJPS. Hal yang sama juga dialami masyarakat. Belum lagi pupuk yang sulit didapatkan masyarakat Karena stok kosong,” ungkap Parco.
Luas area TJPS Desa Kuatae sendiri mencapai 4,5 Ha. Namun dari luasan tersebut, mayoritas mengalami gagal tanam dan gagal panen.
“ Kita dapat hasil jagung sedikit saja Kaka. Sisanya gagal semua. Hal yang sama juga dialami masyarakat,” pungkasnya.Ket Foto: Kades Noemeto,Samgar Kian.
Di Desa Noemeto, dari lokasi TJPS seluas 3,5 Ha, hanya mampu menghasilkan jagung 1.767 Kg jagung. Sisanya mengalami gagal tanam dan gagal panen. Kasus yang sama juga dialami masyarakat.
“ Ini tahun hasil jagung jelek semua. Kami (desa) yang hasil agak baik bisa sampai 1 ton lebih. Yang lain itu tidak ada yang bisa sampai 1 ton,” ujar Kades Noemeto, Samgar Kian.
Karen banyak kasus gagal tanam dan panen yang dialami masyarakat, Samgar berencana hasil jagungnya akan dijual kepada masyarakat dengan harga Subsidi yaitu 4.000 per kilo-nya.
“ Hasil jagung TJPS desa akan kita jual kepada masyarakat dengan harga subsidi untuk membantu meringan beban masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Hasilnya jualan tersebut akan dimanfaatkan untuk membeli bibit jagung untuk kembali akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis,” sebutnya. (DK)
Editor :Erik Sanu