Example 728x250
Nasional

Bencana Tanah Longsor dan Kekeringan Landa Yahukimo Papua

1
×

Bencana Tanah Longsor dan Kekeringan Landa Yahukimo Papua

Sebarkan artikel ini

[ad_1]


Jakarta, SUARATTS.COM

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana tanah longsor dan kekeringan melanda wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan.

“Merujuk data sementara, sebanyak 12 kampung yang berada pada Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo terdampak dari peristiwa tersebut,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Kamis (26/10).

Suharyanto mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo telah mengeluarkan status Tanggap Darurat Bencana mulai 21 Oktober hingga 1 November 2023.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut BNPB akan mengirimkan bantuan pada masa tanggap darurat ini sebagai upaya percepatan penanganan bencana di wilayah tersebut.

“Pemkab Yahukimo telah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB bisa langsung turun memberikan bantuan, kita akan kirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung digunakan pemkab Yahukimo dan masyarakatnya,” ujarnya.

Adapun bantuan logistik yang disiapkan yakni beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, biskuit protein 10.000 bungkus, tenda pengungsi lima unit, sembako 1.500 paket, hygiene kits 1.500 paket, solar panel 50 unit, dan anggaran operasional Rp1 miliar.

Tak hanya logistik, BNPB juga akan menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan muatan hampir menyentuh 1.500 kg dalam satu kali penerbangan.

Hal ini untuk mempermudah distribusi bantuan hingga ke titik-titik terdampak.

“Karena medan sangat berat dan dari satu titik ke titik lain hanya bisa menggunakan jalur udara atau pesawat,” ucap Suharyanto.

Suharyanto menyampaikan bencana longsor di Yahukimo berdampak pada 70 rumah masyarakat rusak ringan dan 30 lebih rumah rusak berat.

Menurutnya, rumah rusak ringan akibat longsor itu akan mendapat bantuan Rp15 juta per rumah dan rumah rusak berat akan mendapat ganti rugi Rp60 juta.

“Data rumah rusak ini sifatnya masih belum pasti dan akan diverifikasi terus,” tuturnya.

Suharyanto menegaskan,bantuan tersebut merupakan dukungan pertama dan tidak menutup kemungkinan akan dikirimkan lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lokasi terdampak.

(lna/wis)

[Gambas:Video CNN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: jangan klik kanan ya...