Example 728x250
Nasional

Baru Satu Pemuda dari Solo, yang Lain Sudah Pusing

3
×

Baru Satu Pemuda dari Solo, yang Lain Sudah Pusing

Sebarkan artikel ini

[ad_1]


Jakarta, SUARATTS.COM

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Bahlil Lahadalia, menyindir sudah banyak pihak yang merasa pusing ketika hadir satu orang pemuda dari Solo, Jawa Tengah baru-baru ini.

“Bung Karno katakan ‘beri aku 10 pemuda, maka aku guncangkan dunia’, ini baru satu pemuda dari Solo datang, sudah pusing yang lain,” kata Bahlil dalam pidatonya di Djakarta Teather, Jakarta, Sabtu (28/10).

Bahlil tak merinci siapa sosok satu pemuda dari Solo tersebut. Namun baru-baru ini putra Presiden Joko Widodo yang juga menjabat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah dipilih sebagai cawapres Prabowo.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai satu pemuda dari Solo sudah buat pusing, bagaimana jika dikirim pemuda lainnya dari kawasan Indonesia lainnya.

“Baru dari Solo dikirim sudah pusing. Apalagi saya kirim dari Papua, Maluku, Kalimantan, dari Sumatera, NTT dari NTB mungkin. Yang lain pikir bagaimana?” kata dia.

Selain itu, Bahlil menyinggung banyak tokoh-tokoh pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, ia mengatakan Sutan Syahrir masih berusia muda ketika ditunjuk sebagai Perdana Menteri RI, tepatnya di usia 36 tahun.

Melihat itu, ia heran jika banyak pihak yang mempertanyakan soal batas usia capres-cawapres dari kalangan muda.

“Terus kenapa kita pertanyakan usia capres harus 40 tahun? Di mana akal sehat kita? Bangsa ini tak pernah kokoh seperti sekarang tanpa peran generasi muda di bawah 40 tahun,” kata dia.

Karenanya, Bahlil menilai hanya Prabowo yang memberikan kesempatan bagi anak muda jadi cawapresnya. Kondisi ini, kata dia, tak dimiliki oleh kandidat capres lain.

“Saya mau tanya, adakah capres lain beri anak muda jadi cawapres? Ada enggak?” kata dia.

Prabowo kini telah menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya. Pasangan ini diusung oleh koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Garuda, Gelora dan Partai Prima.

Terpisah, proses pencawapresan sang pemuda itu diprotes para mahasiswa Makassar sambil menyinggung ‘Mahkamah Keluarga’.

Aksi unjuk rasa memperingati hari Sumpah Pemuda itu menyuarakan penolakan terhadap putusan MK terkait persyaratan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden yang akhirnya memuluskan langkah Gibran putra Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024.

Mahasiswa kemudian membentangkan spanduk bertuliskan ‘MK (Mahkamah Keluarga) Konstitusi milik keluarga’.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti sembilan tahun masa kepemimpinan Jokowi yang dianggap belum dapat menuntaskan janji-janjinya kepada rakyat Indonesia.

“Janji-janji presiden menjadi barometer yang patut dilihat dalam roda pemerintahan, sampai saat ini masih banyak yang belum terlaksana,” cetus koordinator aksi, Alpin.

Demo itu pun berujung ricuh usai pembubaran paksa oleh aparat karena sudah melewati jam yang diizinkan.

(rzr/vws)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: jangan klik kanan ya...