Ket foto : Nampak suasana ibadat syukur penyerahan paket pekerjaan fisik dana desa tahun 2022 dari TPBJ kepada pemerintah desa Tublopo.
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Pasca selesai dikerjakan, dua paket pekerjaan fisik dana desa tahun anggaran 2022 diserahkan TPBJ Desa Tubulopo, Kecamatan Amanuban Barat kepada pemerintah desa. Dua pekerjaan yang dimaksud yaitu, pekerjaan peningkatan jalan usaha tani di dusun C sepanjang 500 meter dengan pagu anggaran 119 juta lebih dan pekerjaan sumur bor di dusun A dengan pagu anggaran 139 juta lebih.
Ketua TPBJ, Okto Tobe mengatakan seluruh pekerjaan sudah tuntas dikerjakan dan bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan dua pekerjaan fisik tersebut. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada Yudit Selan, anggota DPRD TTS dan Manase Selan yang telah membantu memfasilitasi proses inventarisir aset-aset desa (khususnya jalan) yang telah dibangun tahun sebelumnya dan tahun ini.
“ Dua paket pekerjaan fisik ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Saya sampaikan terima kasih kepada pak Yudit dan Manase Selan yang memfasilitasi kita dalam menginventarisir aset-aset desa yang dibangun tahun-tahun sebelumnya dan tahun ini. Serta keluarga Selan dan Tauho yang sudah bersedia menyerahkan tanah,” ungkap Okto.
Yudit Selan menegaskan, dirinya siap membantu desa untuk memginventarisir aset-aset desa (fasilitas umum) yang telah dibangun. Mewakili keluarga Selan, ia siap menyerahkan lahan dimana fasilitas tersebut berada kepada pemerintah desa.
“ Supaya kemudian hari jangan ada saling klaim, maka bangunan fisik yang sudah dibangun pemerintah desa harus segera di-inventarisir sebagai aset desa. Saya siap bantu untuk proses pelepasan hak tanahnya khusus dari keluarga Selan. Tapi pemerintah desa harus segera buat sertifikat sendiri,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Yudit menyinggung soal banyaknya lahan tidur di Desa Tublopo yang belum dikelola. Dirinya meminta pemerintah desa untuk mendata secara baik dan melakukan intervensi untuk penanaman jagung atau pisang.
“ sekarang desa sudah punya uang, seharusnya lahan tidur bisa dimanfaatkan secara baik. Untuk lahan yang tidak bisa ditanami jagung, balik pakai alat berat untuk ditanami pisang. Hal ini akan menguatkan ketahanan pangan warga Tublopo,” pintanya.
Camat Amanuban Barat, Steven Neonufa mengapresiasi pemerintah desa dan warga yang telah sukses menyelesaikan pekerjaan fisik tahun anggaran 2022.
Setelah sumur bor selesai dikerjakan, pemerintah desa perlu melakukan pemasangan jaringan ke pemukiman warga untuk mendekat sumber air.
“ Sumber air sudah ada, sisa bangun jaringan perpipaanya menuju pemukiman warga di kusi dan oesena,” ujarnya.
Steven juga mengingat pemerintah desa dan warga akan ancaman krisis pangan yang menyebabkan harga pangan meningkat. Oleh sebab itu, masyarakat disarankan untuk menanam tanaman pangan apa pun untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
“ curah hujan yang tersisa inj harus dimanfaatkan secara baik untuk menanam tanaman yang bisa menjadi sumber makanan. Mau ubi, pepaya atau pisang tanam saja,” pintanya.
Pantauan SUARA TTS. COM, acara penyerahan pekerjaan fisik dana desa tahun anggaran 2022 kepada pemerintah desa berlangsung di dusun A. Acara penyerahan didahului dengan ibadat syukur yang dipimpin pendeta Ema Fay. Selain dihadiri Anggota DPRD TTS, Yudi Arifus Selan dan Camat Amanuban Barat, acara tersebut juga dihadiri Kepala Desa Tublopo, tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga warga perwakilan seluruh dusun.
Pendeta Ema mengingat kepada seluruh warga untuk memanfaatkan secara baik sumber air sumur bor yang sudah dibangun. Tidak boleh ada warga yang mengklaim jika sumur bor tersebut sebagai miliknya sendiri karena akan mendatangkan konflik.
“ Semua pekerjaan harus dilandasi akan rasa takut pada Tuhan. Sehingga apa yang sudah diberikan Tuhan dirawat dan jaga dengan baik agar membawa manfaat untuk banyak orang. Sekarang sumber air sudah ada, tolong dijaga dengan baik dan jangan ada saling klaim sana-sini karena hanya akan mendatangkan konflik,” ingat Ema. (DK)
Editor : Erik Sanu